Sumber: 4moslem
Hari ini telah lebih dari 2 tahun usia pernikahanku. Usia pernikahan yang masih cukup muda. Usia yang masih banyak potensi yang harus dikembangkan. Namun juga masih banyak yang harus dipelajari. Hari ini Jum'at, 11 Juli 2008, adalah hari yang sangat berarti bagiku, juga bagi istriku. Juga hari yang tidak akan aku lupakan. Hari yang sangat bersejarah bagiku. Kenapa...? Karena telah lahir seorang bidadari yang sangat cantik. Dia lahir pukul 05.30 WIB. Dia lahir tanpa bantuan dokter, bidan atau dukun beranak. Dia lahir hanya ditemani oleh ayah dan ibunya. Loh,.... kenapa???
Apa tidak ada dokter? Tidak, Apa tidak ada bidan? Tidak, Apa tidak ada dukun beranak? atauLokasi tempat tinggalku cukup terpencil, sehingga tidak ada bantuan dari siapapun. Tidak. Kenapa tidak ada dokter, bidan, atau dukun beranak.??? Mau tahu cerita selengkapnya? Mau tahu kenapa ini terjadi? klik selengkapnya ....
KebiasaanHari itu Kamis, 10 Juli 2008. Pukul 18.15 WIB petang. Seperti biasa aku harus segera berangkat yasinan rutinan. Kebetulan tempat yasinan dengan rumahku cukup jauh. Akhirnya aku memutuskan untuk naik sepeda motor untuk berangkat yasinan. Setelah yasinan aku segera pulang. Karena aku tahu rumah yang aku tempati dengan tetangga kiri kanan cukup jauh. Sedangkan aku masih orang baru di sana. Dan juga istriku tidak mau kalau aku tinggal terlalu lama sendirian di rumah. Setelah sampai rumah, seperti biasa aku langsung menuju laptop untuk sekedar lihat e-mail atau posting artikel. Kemudian istriku mengajakku untuk makan malam. Aku langsung menjawabnya "Aku kan baru yasinan sayang, kan masih kenyang" jawabku. "Ohhhh iya, ya udah aku tak makan malam dulu ya mas" sahut istriku. Kemudian istriku langsung menuju dapur untuk makan malam. Seperti biasanya kalau kondisi badan istriku kurang fit, dia aku suruh untuk masak sop aja, agar tidak terlalu lelah.
Setelah selesai makan malam, kemudian dia menemaniku untuk posting artikel di blogku 4moslem dan newsofsoccer1. Sampai pukul 10.30 malam. Setelah selesai posting aku langsung menuju kamar tidur untuk segera tidur. Sedangkan istriku sudah lebih dahulu berada di dalam kamar. Waktu aku mulai merebahkan badan, istriku kelihatan menahan rasa sakit di perutnya. Aku tahu dia ada masalah dengan kandungannya. Maksudku biasanya memang seperti itu, kalau terlalu lelah bekerja anakku yang ada di dalam kandungan selalu berulah. Trus membuat perut istriku menjadi sakit. Biasanya kalau sudah begitu, aku harus mengelus-elus pertunya sampai si kecil yang ada di dalam kandungan kembali tenang. Namun kelihatannya anakku masih gak mau tenang, malah semakin menjadi-jadi. Karena aku sudah terlalu lelah akhirnya aku tertidur juga. Akupun bermimpi. Di dalam mimpiku aku melihat istriku sudah melahirkan anaknya dengan selamat. Tapi aku tidak begitu jelas melihat apakah anakku laki-laki atau perempuan. Pokoknya dia sudah melahirkan. Aku bersyukur dalam hati Alhamdulillah. Anakku sudah lahir
Tiba-tiba terdengar, "mas ali, mas ali" sambil menggoyang-goyangkan badanku. "mas ali, mas ali" suara itu terus terdengar berulang kali. Baru setelah cukup lama da berulang kali suara itu terdengar aku baru tersadar, ehhhh ternyata aku sedang bermimpi. (maklum, kalau aku sudah tertidur sulit untuk dibangunkan, he he he...). Dengan mata yang masih sangat ngantuk aku melihat jam dinding. "Lho, masih jam 12.30 pagi kok sudah dibangunkan" tanyaku kepada istriku yang kulihat dia masih meringis-ringis sambil mengelus perutnya. "perutku sakit mas" jawab istriku dengan memelas.
Akhirnya seperti biasanya aku segera mengelus perut istriku agar bayi yang ada di dalam kandungannya segera tenang. Dan istriku segera bisa tidur. Perutnya terus kuelus. Kuelus. Sampai akhirnya aku tertidur lagi. Tidak lama kemudian. Kira-kira 15 menit aku sudah dibangunkan lagi oleh istriku. Seperti tadi dia masih meringis-ringis menahan sakit. Akhirnya kuelus lagi. dan lagi.
Kejadian itu terus terulang setiap 15 menit. Sambil setengah sadar aku bertanya-tayang dalam hati. "Apakah istriku sudah mau melahirkan?". "Apakah ini ada hubungannya dengan mimpiku tadi?", "ataukah kejadian ini hanya seperti biasanya, perutnya sakit, kuelus, kemudian sudah baikan?. Pertanyaan-pertanyaan ini terus saling berburu menempati ruang pikiranku. Terus dan terus. Akhirnya aku tertidur lagi. Sampai akhirnya pukul 03.30 pagi istriku membangunkan aku lagi. Dia ingin ke kamar kecil, untuk buang air kecil. Aku segera bangun dan segera mengantarkannya. Setelah selesai buang air kecil, karena aku masih sangat ngantuk akhirnya aku segera mengambil selimut tebal untuk aku pakai lagi. Karena waktu itu masih pagi dan suhunya sangat dingin banget. Sebelum aku tertidur aku masih mengelus-elus lagi perut istriku. Karena kulihat dia masih meringis-ringis menahan sakit.
Detik-detik menegangkan15 menit kemudian istriku membangunkan aku lagi. Dan dia terlihat lebih kesakitan. Akhirnya aku bangun dan segera melihat kondisi istriku. Kulihat aktivitas anak dalam kandungan istriku sudah semakin menjadi-jadi. Sehingga istriku harus bolak-balik badan untuk mengurangi rasa sakit. Bahkan sampai-sampai istriku harus posisi merangkak agar rasa sakitnya terkurangi. Tapi bukannya semakin baikan, malah rasa sakitnya semakin bertambah. Dia berteriak tertahan, memanggil namaku "mas ali". Menyebut asma Allah "ya allah anakku", "astaghfirullah anakku", "mas ali, bacakan shalawat, mas ali". Ucapan itu terus keluar dari bibir istriku. Aku jadi sedikit bingung. Kulihat jam menunjukkan pukul 04.15. Akhirnya aku berlari menuju telepon rumah untuk mengabari mertuaku yang letaknya kurang lebih 5 km. Untuk meminta bantuan. Sebelum itu aku sudah memegang HP untuk SMS atau telepon kepada bapakku. Namun istriku melarangku "mas jangan main-main HP, perutku sakit nih". Aku bertambah bingung. "Mas ali kok diam saja, cari bantuan dong, siapa saja yang bisa membantu" ucap istriku lagi. Aku bertambah bingung katanya tadi jangan main HP, trus HP aku letakkan kamu minta aku untuk cari bantuan. Akhirnya aku berlari menuju telepon rumah. Belum sampai di depan telepon dia sudah berteriak lagi "mas ali, jangan tinggalkan aku". Aku berlari lagi menuju kamar untuk menghampiri istriku. Sambil mengelus perut istriku, aku pegang HP dan kulihat pulsanya tinggal sedikit, sehingga tidak cukup untuk menelepon orang yang bisa membantuku. Akhirnya aku SMS ke temanku tuk isi ulang pulsa elektrik. Akhirnya sudah beberapa orang bisa aku hubungi untuk minta bantuan.
Kemudian istriku berteriak lagi "mas ali, cari bantuan mas ali". "Jangan diam saja". Sebenarnya sejak tadi aku tidak diam saja hanya aku jadi kebungungan setelah istriku berteriak-teriak karena dia juga kebingungan. Kulihat jam menujukkan pulu 04.30 pagi. Padahal aku belum shalat subuh. Kemudian istriku kuajak untuk sholat subuh. Kemudian dia mengangguk. Aku membantunya bangun dari tempat tidur. Setelah bisa berdiri dia berteriak lagi "mas ali, aku sudah tidak kuat". Akhirnya dia kubantu untuk tidur lagi. "Aku tak sholat dulu ya sayang??". Aku membujuknya agar aku bisa sholat subuh. Tapi istriku sudah tidak mau aku tinggalkan.
Terdengar "cruuuaaat" dan kelihatan air berwarna putih keabu-abuan keluar dari perut istriku. "Apakah ini yang dimaksud dengan pecah ketuban?" "apakah ini yang dimaksud dengan air ketuban?". "Kalau ini benar air ketuban dan sudah pecah ketuban, berarti istriku sudah benar-benar mau melahirkan". "Dan sudah tidak lama lagi anakku akan lahir". Aku bertambah bingung. Aku berlari keluar masuk kamar tidur.Sampai akhirnya pukul 05.30 pagi anakku sudah lahir. Alhamdulillah anakku lahir dalam keadaan ......
Mau tahu cerita menegangkan selanjutnya?Mau tahu kondisi istriku setelah melahirkan?Mau tahu kondisi anakku setelah lahir, atau mau tahu anakku laki-laki atau perempuan?Atau mau tahu keteganganku selanjunya?
Tunggu di postingan berikut. Tetap di 4moslem di lain waktu. Atau klik label Beautifull Angel versi selanjutnya.
Terima kasih telah membaca artikelku.
subhanallah, betapa sebuah perjuangan yang menegangkan, melahirkan tanpa pertolongan ahlinya. Semoga Allah SWT berikan yang terbaik bagi keluarga ya, Ali.
ReplyDeleteBuset gak di bantu bidan dasyat Ayah yg dasyat hebat dah
ReplyDeleteSemoga bisa jadi pemimpin keluarga yg bijak yah KK
salam buat istri semoga sehat selalu