Mari Dukung Ibu Memberi ASI!

Sumber: Kompas

KANDUNGAN air susu ibu (ASI) ternyata memberi manfaat yang sangat besar bagi bayi bila kita memberikan ASI kepada mereka. Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari bahwa menyusui adalah salah satu hak bayi di awal kehidupannya. Oleh karena itu, sosialisasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan perlu ditingkatkan.

"Meski berbagai kalangan meyakini menyusui merupakan naluri, namun kenyataannya menyusui adalah keterampilan yang harus dipelajari dan dipahami para ibu, juga praktisi kesehatan termasuk bidan, dokter spesialis anak, dokter kebidanan dan tenaga medis lain," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Badriul Hegar, dalam seminar Bedah ASI, Selasa (5/8), di Jakarta.

Terkait hal itu, IDAI terus mengupayakan sosialisasi ASI kepada anggotanya dan masyarakat dengan berbagai strategi antara lain meningkatkan ilmu pengetahuan tentang ASI, meningkatkan keterampilan dengan memberi pelatihan manajemen laktasi bagi petugas kesehatan dan masyarakat di sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta. Strategi lain adalah menginformasikan tentang ASI melalui media cetak dan elektronik.

Komitmen IDAI adalah terus mengupayakan setiap bayi mendapat haknya di awal kehidupan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap orang tua akan mempunyai perasaan lebih berarti bila mereka dapat memberi yang terbaik untuk anaknya, kata Badriul. Pihaknya berharap, upaya ini akan memberi dukungan para orang tua untuk mendapat emas seperti yang didengungkan pada Pekan ASI Sedunia tahun 2008.

Mendapatkan ASI merupakan hak asasi bayi yang dapat dipenuhi bila para ibu mendapat perlindungan dan bantuan menyeluruh tentang informasi manfaat pemberian ASI. Sejak awal kelahiran, bayi hanya diberi ASI dan disusui sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi bisa mengukur sendiri kemampuan dan kebutuhan cairan yang diperlukan. "Kita hanya perlu meluangkan waktu dan memberi kesempatan padanya untuk mendapat yang terbaik yang dia butuhkan," ujarnya.

ASI mengandung nilai nutrisi yang secara kuantitas seimbang serta secara kualitas sangat unggul. Komposisi nutrien atau zat gizi yang terkandung di dalam ASI sangat tepat dan ideal untuk tumbuh kembang anak. Di samping itu, komposisi ASI juga menyebabkan bayi dan anak yang mengonsumsi terjaga kesehatannya.

ASI bukan merupakan tempat penularan dari sebagian besar infeksi pada ibu. Oleh karena itu, menyusui merupakan tindakan terbaik bagi ibu dan bayi. Pada sebagian besar kasus ibu menyusui dengan tersangka infeksi, menghentikan menyusui hanya akan mengurangi masukan nutrisi dan manfaat kekebalan dari ASI, kata Badriul menambahkan.

Kecerdasan anak ditentukan oleh interaksi sejumlah faktor. Salah satu faktor penting penentu kecerdasan adalah nutrisi, terutama pemberian ASI sejak lahir untuk waktu cukup lama atau eksklusif enam bulan. ASI juga dapat memenuhi semua kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang. ASI sebagai makanan bayi paling ideal dan tidak dapat digantikan oleh susu formula sudah tidak dapat disangkal lagi, ujarnya.

Badriul menambahkan, keberhasilan pemberian ASI eksklusif enam bulan dapat diwujudkan dengan motivasi kuat, pengetahuan dasar tentang menyusui, usaha yang terus-menerus, dan dukungan fasilitas persalinan sayang bayi. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan harus pula selalu ditingkatkan agar dapat berperan aktif dalam mengatasi kendala yang mungkin timbul selama proses menyusui.

Comments