Hati-Hati Benjolan Pada Anak!

Sumber: Kompas
KANKER pada anak sukar untuk dideteksi. Hal ini mengakibatkan sebagian besar pasien dibawa berobat pada stadium lanjut. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu secara teratur memeriksakan anaknya ke dokter dan mewaspadai setiap gejala atau tanda yang tidak biasanya timbul pada diri si anak.

Di Indonesia, sekitar 10 persen kematian pada anak disebabkan oleh kanker. Kanker pada anak tercatat sekitar 2-4 persen dari seluruh angka kejadian kanker pada manusia. Antara 2-3 persen dari jumlah kasus kanker di Indonesia terjadi pada anak-anak. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, setiap tahun penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Dari jumlah tersebut, 4 persen atau 250.000 penderita adalah anak-anak.

Sayangnya, menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Anky Tri Rini, dalam seminar awam bertema Kanker pada Anak , Selasa (5/8), di Jakarta, sekitar 43 persen pasien yang dirawat di bangsa kanker anak RS Kanker Dharmais adalah para penderita kanker stadium lanjut.

Sejauh ini, ada beberapa faktor risiko penyebab kanker pada anak yaitu genetik atau bawaan, dan lingkungan yaitu bahan kimia, obat-obatan, infeksi, radiasi dan makanan. Secara umum, fa ktor untuk terjadinya kanker pada anak tidak dapat dikurangi dengan cara mengubah perilaku. Tetapi, ada beberapa perilaku yang yang bisa meningkatkan risiko kanker di kemudian hari, ujarnya.

Kanker yang banyak dijumpai pada anak-anak adalah kanker darah atau leukemia, dan tumor padat yang terdiri dari kanker otak, retinoblastoma, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, rhabdomiosarkoma, neuroblastoma, nefroblastoma dan hepatoma. Jadi, sel-sel kanker dapat menyerang semua organ pada anak.

Leukemia atau kan ker darah ditandai nyeri pada tulang. Sedangkan pada tumor padat, para orang tua perlu mencurigai setiap benjolan yang teraba di sekujur tubuh anak sebagai keganasan serta segera dibawa ke rumah sakit. Sedangkan benjolan yang tidak dapat diketahui secara langsung seperti di otak dan paru, waspadai gejala yang timbul akibat keberadaan benjolan di organ-organ itu.

Benjolan pada otak bisa jadi merupakan kanker otak yang ditandai dengan gejala berupa sakit kepala, muntah, lumpuh dan gangguan keseimbangan, ujar Anky menjelaskan . Sementara retinoblastoma ditandai benjolan di mata dengan gejala awal mata kucing, mata merah, gangguan penglihatan dan juling. Benjolan di dada bisa jadi tanda kanker paru.

Dengan mewaspadai hal-hal itu, maka penyakit kanker dapat diobati dan dupyakan penyembuhannya jika ditemukan lebih dini, kata Anky menambahkan. Oleh karena itu, para orang tua sebaiknya memeriksakan anaknya secara teratur ke dokter dan mewaspadai setiap tanda-tanda tak biasa yang ditemukan pada anaknya.

Comments